Thursday 25 November 2010

SEMUT kelam

mereka takunya sama ulet yang gutak-gitek. mereka takutnya sama cicak yang kenyal-kenyil. mereka takut juga sama lebah soalnya nyengat. mereka takut ular soalnya berbisa. mereka takut binatang buas soalnya mereka makan daging manusia. wajar? ya wajar banget.
nah gue? gue takutnya sama semut. iya, tapi bukan berarti gue ga takut binatang berbisa atau binatang buas, kalau itu sih gue takut banget gila!

ng... kenapa ya gue paling takut sama semut? padahal semut itu kecil dan ga lebih gede dari upil. tapi gue paling ngeri kalau uda liat semut.
apalagi semut yang gerombolan itu, idih. gue suka bayangin kalau semut yang suka gerombolan adalah semut-semut yang kalau dalam dunia manusianya adalah tukang pukul, preman, pembunuh bayaran, pembunuh berdarah dingin, tukang mutilasi, yaaaaa pokonya sih yang sadis-sadis.
gue kalau uda liat semut, selain ngeri geli dan takut, gue juga suka jadi sedih tauga.
gue jadi keinget masa kecil gue yang ternodai. gara-gara semut, semut merah.

jadi gini ya, waktu SD gue main petak umpet sama temen-temen sekolahan gue. waktu gue lagi mau ngumpet, gue lagi lari dengan pandangan lurus ke depan, eh ga sengaja kaki gue nginjek batang pohon jambu gitu.
gue spontan kaget soalnya batangnya langsung ngeluarin bunyi "pletek" alias patah. dan begonya, waktu itu gue bukannya langsung lari lagi, gue malah diem disitu merhatiin itu batang pohon sialan.
ga lama, tiba-tiba gue ngerasa ada yang ngelus-ngelus kaki gue. dan lo tau apa? SEMUT MERAH SEMUA!
semut-semut itu berusaha memanjat kaki mulus gue. wuh banyak banget cara mereka waktu itu. ada yang pake tambang, ada yang merangkak, ada yang panjat pinang style, ah banyak!
otomatis saat itu juga gue langsung teriak-teriak kalap. gue lari, kenceng banget.
karena rumah gue deket sekolah, gue langsung pengen pulang saat itu juga.
jalan pintas supaya cepet sampai rumah adalah lewat gang kecil dibelakang sekolah. gang yang akan mengantarkan gue ke sebuah hutan-hutannan, banyak pohon tua nan badag. Gang yang sangat canggih karena selama lewat situ, langkah kita akan diiringi oleh alunan musik alam yang sangat klasik "krik krik krik".
gang yang kata si Reva sih disitu ada kuntinya.
kalau dalam keadaan sadar gue ga mungkin mau lewat situ sendirian. jangankan waktu SD, sekarang juga mana mau gue kesitu sendirian. berani bayar berapa? 300 juta? tetep ogah!
tapi waktu itu, untuk pertama kalinya gue seberani itu. waktu itu, karena ga ada pilihan lain.

pas gue masuk gang itu, semua temen gue langsung syok. waktu itu mungkin gue terlihat sangat gagah berani kali ya. mereka mungkin mengira gue mau jihad. jihad supaya mengharumkan nama anak-anak SD karena berani masuk gang itu sendiririan.
karena pikiran-pikiran mereka yang sangat konyol, alhasil masuknya gue ke gang itu di tutup dengan tepuk tangan yang meriah dan sorak sorai dari temen-temen gue. bodoh. bodoh sekali.
gue lari terusss, terus, dan teruuuss.
ah! bener-bener perjuangan keras. melewati semak belukar, memanjat tebing, guling-guling di atas lumpur, menyebrangi danau, sampai akhirnya gue sampai juga di rumah.
kaki gue merah-merah, bentol-bentol, perih banget. noh gara-gara semut merah itu, SIALAN!
sejak itulah tumbuh di benak gue kalau semut itu jahat.

gimana ga jahat?
gue nginjek itu batang pohon kan ga sengaja, eeehhh malah di gigit. semut gila.
ga liat apa gue lagi lari? gabisa baca pikiran manusia banget sih. sekolah dimana sih mereka? berapa nilai PPKNnya? main gugat-gigit orang sembarangan. sampe bentol pula.
terus cupu banget sih eta semut mainnya keroyokan! ga adil banget. licikan.
harusnya tuh ada UUD yang melindungi orang-orang seperti aku dari semut-semut seperti mereka.
dasar semut. kalau kecilnya aja uda suka gugat-gigit, gedenya mau jadi apa lo?

pokonya gue gasuka, gasukaaaaaaaaaaa sama semut.

Wednesday 24 November 2010

PAHLAWAN DEVISA


Sumiati, TKI asal NTB

TKI? Tenaga Kerja Indonesia. tau? ya jelas tau.
setiap aku nyetel TV, setiap liat berita, pastiiiiiiiiiiiii aja ada berita tentang TKI-TKI ini.
sedih banget ya, prihatin, miris.
orang-orang itu emang binatang. ng... TIDAK! mungkin lebih dari pada binatang. mereka biadab. tidak punya hati, sama sekali.
sudah denger kan, sudah baca kan? tentang penderitaan yang dialami salah satu TKI asal NTB, sumiati ini? 
dia mengalami penganiayaan berat di sekujur tubuhnya, bahkan bibir atas sebelah kirinya saja di gunting! BIADAB. dan lebih parahnya, di koran (Republika, 20 nov 2010) di tuliskan bahwa pemerintah Arab Saudi belum juga menahan keluarga yang telah menyiksa Sumiati ini.
astagfirullah, Arab Saudi itu negara Islam. Mayoritas penduduknya adalah muslim. Bagaimana hukum Islam ditegakkan disana?
Dan apakah Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan kita sebagai umatnya untuk menganiaya sesama? atau apakah orang tua kita pernah mengajarkan kita untuk menganiaya sesama? pernah kah?
kemudian ada lagi, kasus Harianti TKI yang pergi ke Arab Saudi dan ketika pulang ke tanah air kepalanya penuh bekas luka, dan matanya buta. (Republika, 23 nov 2010).
dan yang lebih mengiris hati adalah kasus Kikim Komalasari, TKI asal Cianjur-Jawa Barat. Tubuhnya ditemukan di tong sampah 3 hari sebelum Idul Adhal, dalam kondisi tidak bernafas. (Republika, 20 nov 2010)

TKI disebut juga, pahlawan devisa. 
logikanya, pahlawan berarti seseorang yang melakukan sesuatu yang baik untuk kita. dan ketika pahlawan devisa kita di beginikan, apa yang harus kita lakukan? masa kita mau diem aja pahlawan devisa kita dibeginikan?
TKI yang menjadi korban seperti ini tidak satu atau dua orang, tapi banyak! kenapa tidak belajar dari pengalaman? Indonesia itu kaya, kita tidak perlu mengirimkan TKI-TKI segala. kita tidak semiskin itu.
dan aku juga sangat heran kenapa orang-orang itu mau menjadi TKI?
apa karena tergiur dengan kesuksesan dan gaji yang besar? ya Tuhan, kurang cukupkah fakta-fakta ini untuk membuka mata mereka lebar-lebar?
kalau mereka bilang jadi TKI itu akan sukses, boleh. tapi apa ada jaminan dari omongannya itu? jaminan kalau mereka tidak akan berakhir seperti ini? ada?

pak presiden, gausah setuju kalau ada orang-orang yang mau jadi TKI. jangan biarin harga diri kita sebagai bangsa indonesia diinjak-injak terus.
kalau memang sesulit itu untuk tidak mengirimkan TKI ke luar negeri, tolonglah pengirimannya dibatasin. untuk negara-negara yang memang sering sekali melakukan tindak penganiayaan terhadap TKI, bisa kan di blacklist saja? tidak usah lagi kita mengirimkan TKI-TKI itu kesana, tidak usah sebelum benar-benar terjamin semuanya akan baik-baik saja.
pak, bapak tau ga? menurut saya, sebenernya memang ini bukan sepenuhnya salah mereka. mungkin mereka begitu karena tidak ada pilihan lain. mereka begitu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, untuk memberi makan keluarga mereka, untuk melihat anak-anak mereka bisa sekolah dan sukses. meskipun harus mati.
sedih banget pak, sedih banget.
coba ya pak, tanah indonesia ini kan luas, kita punya banyak insinyur-insinyur pertanian yang handal, kenapa tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin?
jadi kaya bikin sawah yang luaaaaasssss sekali, dirancang sedemikian rupa. tujuannya satu, supaya tidak ada lagi yang kelaparan pak. beras-beras itu nanti diproduksi dengan sangat banyak dan dibagikan kepada masyarakat indonesia yang membutuhkan. kalaupun terlalu rugi untuk gratisan, bisa kan beras itu dijual dengan harga yang murah?
menurut saya ya pak, sesuatu yang mustahil dan diluar akal sehat itu bisa terjadi kalau kita mengalami kelaparan.
contoh, pencopet-pencopet itu ga mungkin kan nyopet tanpa sebab? pengemis juga, apa sebenernya mereka mau gitu jadi pengemis? TIDAK pak. karena mereka butuh makan, itu alasan pertama.
dan balik lagi, TKI-TKI itu juga ga mungkin mau jadi TKI padahal faktanya begini, kalau mereka tidak kesulitan dalam hal mencari makan.
jadi inti dari pada intinya, menurut saya kalau masalah perut uda diatasin, saya percaya ini akan terus berkembang dan berkembang kearah yang lebih baik.



pak, tegas ya pak. bapak harus tegas!
tolong,
buat kami percaya...

Friday 19 November 2010

Wednesday 3 November 2010


gue selalu percaya kalau jodoh itu ditangan Tuhan. gue percaya kalau Tuhan uda nyiapin seseorang buat gue dan suatu hari nanti gue akan bertemu dengan orang itu, gue akan menikah, gue punya sebuah keluarga.
ya.... :)
sekali aja, seumur hidup gue.
sekali untuk selamanya.

romantiiiiiiiiisssssssssss banget liat nenek-kakek gue yang masih harmonis dari pertama nikah dulu sampai detik ini. punya sebuah keluarga, menimang cucu, menjadi buyut, tumbuh tua bersama, aaaaaaaaaa indah banget ya?
iya memang.
suatu hari nanti, ketika waktunya tiba dan gue akan memulai lembaran baru yang sangat romantis bersama orang yang Tuhan siapkan buat gue, gue cuman mau satu. cuman mau kalau itu hanya terjadi sekali dalam hidup gue. satu dan sampai mati.