Wednesday 16 November 2016

#gakpenting1 Keanehan yang HQQ

Pernah nggak sih lo nonton suatu film, terus lo terpaku sama satu karakter.
Terus setelah nonton kayak setiap hari setelahnya lo terus-terusan liat karakter itu.
Lo nonton tv, liat orang gaya berpakaiannya sama terus mukanya tiba-tiba jadi mirip sama karakter film tersebut.
Padahal sebenernya nggak mirip. Tapi lo tiba-tiba ngerasa mirip.
Lo jalan ke mall, liat orang warna rambutnya sama terus mukanya tiba-tiba mirip sama karakter film tersebut.

Eh!
Bukan tentang Doctor Strange lagi elah.
Udahan oi.
Beda lagi ini.

Sing Street nama filmya.
Bukan bicara tentang cowok juga oi.
Ini tentang pemeran ceweknya.
Padahal karakternya nggak kuat-kuat banget, tapi kenapa ya?
Aneh, ini sungguh keanehan yang hqq.

Monday 14 November 2016

YOU ARE WHAT YOU THINK

Ada barang yang paling gue pengen sekarang
Eye of Agamottonya Doctor Strange. Bisa?

Masih tentang Doctor Strange, setelah nonton filmnya gue kayak mikir gitu.
"Anjir gue kayaknya harus ke Kamar-Taj!".
Terus besoknya, di saat mama papa uda ke Medan dan gue harus sendirian disini, gue masih mikir.
"Gue beneran harus ke Kamar-Taj!".

YOU ARE WHAT YOU THINK.
Ya.
Salah satu pesan yang gue tangkep setelah nonton Doctor Strange.
Lo bisa disaat lo yakin lo bisa. Begitupun sebaliknya. Ini tentang kekuatan pikiran, tentang sesuatu yang gue sepelekan sebelumnya, tentang sesuatu yang bisa mengkame-kameha hidup gue sekarang.
Ups sorry, karena abis nonton Doctor Strange mungkin tepatnya menjadi :  tentang sesuatu yang bisa menyihir hidup gue sekarang.
Sesuatu menjadi mungkin ketika kita percaya hal itu mungkin.
Gue sekarang uda nggak percaya nih sama kata "nggak mungkin".
Nggak ada yang nggak mungkin.
Akan selalu ada kemungkinan disaat lo mau mencoba dan berusaha untuk itu.
Karena hal-hal yang tidak mungkin adalah hal-hal yang belum pernah lo coba.

Akhir-akhir ini banyak yang merubah pandangan hidup gue.
Misalnya disaat gue berpikir untuk melakukan sesuatu karena emang gue harus melakukan itu.
Disaat sesuatu menjadi harus, maka lo akan menjadi lo yang super-lo-banget. 
Kayak semua hal yang lo kira nggak bisa lo lakuin, ternyata lo bisa dan semua terjadi lebih dari apa yang lo pikirkan.
Kenapa?
Karena lo berpikir lo harus melakukan itu.
Contoh gampang deh.
Waktu SMA, lo anaknya pemalas, susah bangun pagi, mikir-mikir kalo mandi pagi, hobinya kesiangan.
Pada suatu hari sekolah lo ngadain study tour berangkatnya jam 5 subuh. Lo satu bis sama gebetan lo.
Nahloh gimana?
Gak mungkin dong lo membiarkan diri lo kesiangan dan bau dan menyia-nyiakan modus ke gebetan?
Saat itu pasti lo akan menjadi anak yang bangun pagi dan langsung mandi.
Kenapa? Karena lo harus kayak gitu.
Hidup gue menjadi lebih baik disaat gue menerapkan pola pikir anak yang mau study tour bareng gebetan dalam banyak hal di hidup gue.
Gue bangun pagi karena gue harus bangun pagi.
Gue mandi pagi karena gue harus mandi pagi.
Gue belajar karena gue harus pintar.
Gue kerja keras karena gue harus sukses.
Semua ini tentang bagaimana lo melihat sesuatu dalam hidup lo menjadi sebuah keharusan.
Ketika lo melakukan sesuatu karena lo sadar lo harus melakukan itu dan karena lo sadar itu akan baik buat lo. Lo semacam punya semangat baru.

Kalau berbicara tentang sekarang, tentang hidup gue, gue berpikir gue harus bahagia.
Tentunya dengan cara gue sendiri.
Dengan kerja keras dan melakukan apa yang pengen gue lakuin, bukan apa yang mereka pengen gue lakuin.
Tapi kadang gue mikir,
kenapa nggak kayak gini dari dulu ya?
Tuhkan! Makanya gue pengen eye of agamottonya Doctor Strange!!! 

Hehehe
Bohong deng~
Nggak pengen rubah masa lalu kok gue.
Mungkin eye of agamottonya Doctor Strange membuat masa lalu menjadi dekat.
Tapi sebenarnya tidak.
Tidak ada yang sama, meskipun terulang.
Itulah mengapa Kaecilius ditentang disaat menganggap waktu sebagai musuhnya.
Karena dia salah.
Waktu bukan musuh, waktu menjadikan sesuatu itu berharga.
Karena itu lakukan yang terbaik setiap harinya.
Bisa dimulai dengan merubah pola pikir lo.
Karena mungkin lo di masa depan ditentukan dari apa yang lo pikirkan sekarang.

Friday 11 November 2016

Anaknya Kos Banget

Juli 2016 kemarin aku genap 4 tahun menyandang status sebagai anak kos.
Sebenernya jadi anak kos itu enak-enak, nggak enak.
Anak kos ini kayak simulasi ibu rumah tangga.
Dari bersihin kamar sampai ngurus keperluan bulanannya dilakuin sama kita sendiri. Dulu jaman SMA boro-boro kepikiran bakal ngebersihin kamar mandi atau nyetrika sendiri. Ternyata tahun berikutnya, semua yang nggak pernah kepikiran akhirnya dikerjain sendiri. Begitulah, hidup kadang sesuka-suka itu.

Jadi anak kos ini enaknya yaaa... banyak. 
Enaknya bisa punya banyak pilihan makanan, soalnya abang-abang apapun mudah dijangkau.
Enaknya bisa naro handuk basah dikasur tanpa ada yang marahin.
Enaknya bisa kayak buaya tengkurep seharian tanpa ada yang protes.
Enaknya bisa leyeh-leyeh di kasur sesuka hati. Bangun tidur-leyeh leyeh-tidur lagi-leyeh leyeh lagi. Bebas! Pokoknya kalau kebutuhan leyeh-leyeh di ukur dari angka 1 sampai 10, nyampe tuh angka 11. 

Selain enaknya, jadi anak kos juga ada nggak enaknya.
Sebagai anak kos Jatinangor, nggak enaknya harus bersahabat sama polusi dari truk-truk besar.
Tapi paling nggak enak sih jauh dari keluarga.
Nggak enak juga soalnya jadi sering bangun kesiangan. 
Eh tapi itu dulu, sebelum suara mama aku jadiin alarm hp. Soalnya alarm hp yang musik-musik doang nggak seampuh suara mama. Aku sih yakin suara mama ini ada jampe-jampenya. Bagaimana mungkin hpnya uda mati, lah suaranya masih kedengeran aja?!
Terbaik.

Jadi anak kos juga harus pintar ngatur uang. Harus pintar membuat strategi bertahan hidup di akhir bulan. Terkadang sesedih itu loh, sampai-sampai dibuatin lagu sama Kunto Aji.
Mana liriknya bener banget.

Hidup di akhir bulan
Dengan teman mie instan
Hidup di akhir bulan
Aku harus bertahan

Ini kalau ada penobatan lagu nasional anak kos, aku yakin menang nih si Kunto Aji.

Karena ngatur uang sendiri, anak kos juga harus pintar ngatur keperluan sehari-hari dari mulai makanan sampai sabun. Pokoknya belanja bulanan udah jadi agenda wajib setiap bulannya. Sayangnya bawaan cewek kan laper mata yah, beli sesuatu bukan karena perlu tapi karena reflek. Kadang belanja jadi lebih dari budget yang ditentuin sebelumnya. Untungnya sekarang ada kartu member Alfamart yang selalu menyediakan diskon ataupun poin tambahan dari promo paket, pembelian dengan pembelian, sampai mekanisme menarik lainnya yang ditawarkan pada periode-periode tertentu. Makin seneng soalnya banyak banget program khusus membernya. Sebagai pejuang anak kos akusih nggak mikir dua kali untuk menggunakan kartu member Alfamart. Penasaran dong program khusus membernya apa aja?! Ini guuuyysss!


Seru kan?
Melalui kartu member Alfamart, selain bisa lebih hemat kamu dan teman-teman juga bisa berkesempatan dapat hadiah. Tunggu apa lagi! Dosa banget nih kalau info ini nggak disebarin ke geng kosan kamu.

Oiya! Ngomong-ngomong soal geng kosan, aku jadi inget mereka. Jadi selama menyandang status sebagai anak kos aku punya enam orang teman seperjuangan, kalau sama mereka cerita-cerita bisa tujuh hari tujuh malam. Dari mulai belanja bareng, makan bareng, nugas bareng, nonton bareng, masak bareng, sampai tidur bareng pasti ada aja bahasannya. Mungkin masa-masa ini lah yang paling aku rindukan sebagai anak kos. Masa-masa dimana tidak ada kata sendiri setiap harinya, masa dimana selalu ada tempat untuk cerita, selalu ada bahan untuk tertawa, dan selalu ada alasan untuk kembali ke Jatinangor.

Tolong guys,
kangenku segunung.

Thursday 10 November 2016

Bisakah kamu berbalik sebentar?

Selamat pagi kamu yang ada di depanku saat ini.
Lama tidak menulis tentangmu.
Apa kamu rindu?

Dia yang sedang aku tulis sedang sibuk dengan kerjaannya.
Padahal judulnya cuti.
Tapi hpnya terus berbunyi.
Aku hanya duduk di belakangnya sambil sesekali menekan-nekan pundaknya dengan telunjukku.
Seakan ingin memintanya berbalik sebentar kemudian berkata, "halo, ada yang bisa aku lengkapi?".
Dia menatapku dengan muka memelas.
"Aku tau kamu pusing sayang".
Dia hanya tersenyum sambil mengangguk kemudian memintaku untuk menemaninya bermain suit jari.

Maaf.
Aku terlalu sibuk kemarin.
Aku tidak bisa diandalkan kemarin.
Maaf.

Kamu yang ada di depanku saat ini, bisakah kamu berbalik sebentar?
Ada aku.
Pusing itu, mari bagi denganku.
Ada aku.
Selalu akan ada aku.